Tak mau lagi jatuh cinta pada purnama

Selasa, 09 Agustus 2011
buku harian motif abstrak
yang jelas warnanya perpaduan dari red-black

*enough!*

kalo harus memilih,saat ini lebih baik sendiri
meskipun sendiri sama saja berati aku melukai diri..
aku merindukan masa ketika aku terpasung sepi ,bukan bukan! lebih tepatnya aku yang menyerahkan diriku sepenuhnya padanya dan berikrar setia padanya,
hingga aku bisa mengatakan "aku mencintai kesepian!"
ya ketika aku harus membuat pilihan untuk tidak tidur semalaman hanya karena aku tak ingin mimpi buruk tentang masa lalu itu hadir..
ketika aku harus menangis berjam-jam,menangis di kamar memandang langit kamar penuh bintang yang justru menambah rasa sakit...
ketika harus menciptakan dunia sendiri meskipun harus menciptakan sebuah prolog,monolog dan epilog
dan aku lebih suka epilognya aku buat sad-ending
namun buatku tetap menyenangkan,,
dan aku menikmatinya..
aku mendapati seni yang tak bisa semua orang lihat dan rasakan..
ya,seni bagaimana cara menikmati setiap luka yang ada..
tapi sekarang sungguh berbeda..
aku terluka karena aku mencintai seorang purnama!
aku benar-benar tak menyukai dengan semua luka yang baru!
sama sekali aku tak bisa menikmatinya!
ketika harus centi demi centi hati teriris setiap harinya
shit!
Tuhan malam ini, kalau boleh aku meminta
aku tak mau lagi jatuh cinta pada seorang purnama...
karena sinar terang nya yang mampu menerangi seluruh jagad raya
aku lebih ingin jatuh cinta pada sabit..
karena meskipun redup,namun sinarnya hanya untukku..



Share

0 komentar:

Posting Komentar